Game asosiasi Inggris Jadi Inspirasi Game Web3 Indosat x Virtualness

Game Liga Inggris Jadi Inspirasi Game Web3 Indosat x Virtualness



Jakarta

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama beserta Virtualness mengeluarkan game Web3, yakni asosiasi 1 Fantasy Football. Konsep permainannya terinspirasi dari game besutan The Football Association Premier League.

“Kita mengadopsi bagaikan Fantasy Premier League. Bedanya mereka memilih pemain dari semua klub yang bertanding. Kalau kita sekarang mikirnya ialah per game,” ungkap Teyar Gustama, Head of Media and Sport Virtualness Indonesia, kepeksis detikINET di Gedung KPPTI, Senin (5/2/2024).

Teyar pun menuturkan alasannya mengapa lebih memilih per game. Menurutnya, ini akan memberikan kemudahan kepeksis para pemain yang menikmati asosiasi 1 Fantasy Football.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aplikasi game Premier League inspirasi asosiasi 1 Fantasy Football. Foto: (Panji Saputro/detikINET)

Hal ini dikarenakan, setiap konsumen bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Di sini, Teyar menjelaskan, bahwa gamer bisa memainkan sembilan pertandingan dan berkesempatan memenangkan semuanya.

“Tapi kalau mengikuti modelnya ke Fantasy Premiere Legaue, sekali menang sekali mendapatkan hadiah,” jelas Teyar.

Lanjut, Teyar menyampaikan bahwa konsep Bertindaknya pun sangat mudah. Tokoh cuma perlu memilih pemain favorit dari klub yang sedang bertanding, tetapi disesuaikan beserta kredit poin tersebut.

“Jadi misalnya kayak pertandingan kemarin Persib sama Persis Solo, saya pilih pertandingan itu, saya dapat 100 kredit poin. Masing-masing pemain eksis poinnya. Jadi kita bisa memilih lima pemain, yang bermanfaat bisa mencukupi 100 poin itu,” jelas Teyar.

Dirinya mengiakan bahwa modal 100 kredit poin itu biar permainan berlangsung adil. Teyar khawatir kalau diberi poin lebih, maka konsumen akan memilih pemainnya dari satu klub yang sama.

“Ini juga kan meningkatkan pengetahuan orang tentang perserikatan Indonesia. Karena asosiasi 1 itu menarik untuk diikuti,” ungkapnya.

Ketika ditanya mengapa tak mengembangkan game sepakbola bagaikan eFootball, Teyar bilang butuh banyak development. Belum lagi Agaknya, dari sisi aplikasi, HP konsumen akan memakan data lebih banyak.

“Kalau misalnya imagenya berat, videonya berat, orang nggak semuanya bisa ngebuka. Sekarang ini game kita ini bisa dipakai dari web, dari aplikasi,” pungkasnya.

Simak Video “detikcom Leaders Forum: Arah Industri Telekomunikasi Indonesia
[Gambas:Video 20detik]

(hps/fay)


amazing)