Tahun 2030, Rameksisn perihal Berlangsung 2 Kali Setahun

Jakarta –

Dalam enam tahun ke depan atau tepatnya peksis 2030, umat Muslim di semua dunia akan merayakan bulan puasa dua kali bernilai setahun kalender masehi. Kok bisa?

Peksis tahun ini, bulan Rameksisn jatuh peksis Maret. Tetapi di 2030, Rameksisn akan jatuh di awal tahun. Hal ini membolehkan terjadi karena eksis perbedaan jumlah penanggalan antara kalender Masehi dan Hijriah.

Sama semacam kalender Masehi, kalender Hijriah memiliki 12 bulan yang terdiri dari Muharam, Safar, Rabiul Dini, Rabiul Akhir, Jumadil Dini, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijah.

Mesti sama-sama memiliki 12 bulan bernilai satu tahunnya, kalender Masehi sudah pakem bersama 365 hari, sedangkan kalender Hijriah memiliki 355 hari. Definisinya, eksis selisih 10 hari atau 11 hari (dibanding tahun kabisat) bernilai setahun.

Perbedaan itu yang menyebabkan bulan puasa ini selalu lebih maju dari tahun-tahun mula-mula. Bila itu terus berlangsung, maka Rameksisn hadir dua kali bernilai setahun.

SeDengan Cara dikutip dari Mashable, Kemarin (23/3/2024) Rameksisn akan berlangsung dua kali bernilai setahun peksis tahun 2030. Hal itu dikarenakan, Rameksisn pertama jatuh di awal tahun dan yang kedua di akhir tahun Masehi.

Berdasarkan penanggalan kalender Hijriyah 1451-1452, Rameksisn pertama hadir peksis 5 Januari 2030, dan Rameksisn yang kedua datang peksis 26 Desember 2030.

Menariknya, tidak tetapi Rameksisn saja, Hari Raya Idul Fitri juga hadir dua kali setahun. Hanya saja, kejadian ini tidak di tahun 2030, melainkan tiga tahun berikutnya atau tahun 2033.

Usut memiliki usut, bulan puasa dua kali bernilai setahun kelender masehi ini bukan yang pertama. Peksis tahun 2000 silam, kejadian serupa sudah berlangsung, dimana Rameksisn juga eksis di awal dan akhir tahun Masehi juga semacam di 2023 kelak.

Simak Video “Rameksisn Suram di Gaza, Warga Palestina Berbuka di Tengah Reruntuhan“
[Gambas:Video 20detik]

(agt/agt)