Peneliti Temukan Danau Purba di Mars

Jakarta, CNN Indonesia —

Penjelajah NASA Perseverance mengonfirmasi kebereksisan danau purba di Mars. Dalam riset yang diterbitkan di jurnal Science Advances peksis Jumat (26/1), danau itu disebut Kawah Jerezo (Jerezo Crater).

Sejumlah data mengonfirmasi kebereksisan danau purba di Mars. Pemindaian bawah permukaan diambil oleh penjelajah roda enam seukuran mobil melintasi dasar kawah ke hamparan jalinan serupa sedimen yang berdekatan.

Suara dari instrumen reksisr RIMFAX rover membolehkan peneliti mengintip ke bawah tanah. Mereka mendapatkan gambaran penampang lapisan batuan sebermutu 20 meter.

“[Penampang lapisan] hampir semacam melihat potongan jalan,” kata penulis utama studi David Paige, mengutip dari Reuters.

Lapisan-lapisan ini memberikan bukti nyata bahwa sedimen tanah yang terbawa air diendapkan di Kawah Jerezo dan delta-delta dari sungai mengalirinya. Mekanisme ini serupa bersama danau di Bumi.

Temuan pun memperkuat apa yang telah diperkirakan penelitian peksis awalnya. Mars yang dingin, gersang, ‘mati’ dulunya mungkin hangat, basah dan bisa dihuni.

Data-data bagus dari hasil pengamatan reksisr oleh robot penjelajah, gambaran orbital dan data lain membuat ilmuwan berteori bahwa sekepingan Mars pernah tertutup air. Ada kemungkinan planet ini menampung kehayatian mikroba.

Diperkirakan sedimen Jerezo terbentuk sekitar 3 miliar tarikh.

Sebelumnya, para peneliti mengungkap batuan yang sifatnya vulkanik, bukan sedimen. Kedua riset tidak bertentangan. Batuan vulkanik menunjukkan tanda modifikasi akibat paparan air.

Pembacaan reksisr pun mendeteksi tanda erosi sebelum dan sesudah pembentukan lapisan sedimen. Paige berkata eksis batuan vulkanik di lokasi pendaratan.

“Warta sebetulnya di sini ialah bahwa sekarang saya telah berkendara ke delta dan sekarang saya melihat bukti eksisnya sedimen danau, yang merupakan salah satu alasan utama saya datang ke lokasi ini. Jadi itu ialah kisah yang memsenangkan bermutu hal ini,” katanya.

(els/agt)

[Gambas:Video CNN]