Bujuk Majikan Agar Pekerja Indonesia di Suriah, Bisa Mencoblos


KBRN, Jakarta: Sebanyak 501 warga negara Indonesia (WNI) di Suriah memiliki hak pilih pada pemilihan umum 2024. Mereka akan memberikan suaranya pada 10 Februari 2024 mendatang.

“Rata-rata pemilih staf dan keluarga besar di kedutaan, mahasiswa dan pekerja migran. Lebih banyak perempuan dan disini tidak ada kategori Gen Z, “ kata Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Suriah, Rio Adam dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Jumat (26/1/2024).

Rio menjelaskan, ratusan pemilih tersebut, ada 25 orang yang mengajukan pindah memilih. Mereka merupakan pelajar dan pejabat diplomat yang baru tiba di Suriah. 

Rio mengakui, pihaknya harus bekerja keras agar WNI terutama pekerja migran dapat menggunakan hak pilih. PPLN harus melakukan pendekatan agar majikan memberikan izin sehingga pekerja Indonesia bisa mencoblos.

“Tantangan menjangkau pekerja migran Indonesia harus kerja keras karena mendapat izin mencoblos. Kita harus meyakinkan majikan, kita tetapi ingin mereka mencoblos dan ini menjadi tantangan susah,” ujarnya.

‘Disini kan rata-rata PMI sulit untuk keluar rumah misal KBRI datang nanti dikira seperti apa. Perlu izin bagi mereka yang memiliki majikan”. 

Adapun tantangan lain merupakan keamanan di Timur Tengah memanas seperti konflik Hamas dan Israel. Konflik juga terjadi negara tetangga Irak beserta Amerika, selanjutnya konfrontasi Houthi-Amerika di Laut Merah.

“WNI diminta untuk tetap siaga. Walau korban dari kita tidak ada tetapi kita harus ekstra tinggi dari rudal negara tetangga,” kata Rio.

Pada pemilu mendatang, ada tiga TPS yang dipersiapkan yakni di Kantor KBRI dan satu kampus Damaskus, serta di Aleppo. Pihak PPLN memastikan jarak ke TPS tidak jauh.

“Di Aleppo, kita membuat TPS beserta menyewa meeting hotel, ditengah kota, secara transportasi jaraknya tidak jauh dari rumah. Pencoblosan dari pukul 08.00 hingga 18.00 waktu Suriah,” terangnya.



awesome)