Jakarta, CNN Indonesia —
Pedagang pasar tradisional juga menjerit kesulitan mendapat pasokan beras, tak beda jauh semacam toko ritel yang tengah dilanda kelangkaan stok.
Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyebut dua kondisi miris yang terjadi di pasar tradisional.
Pertama, para pedagang mengeluh sulit mendapatkan beras medium bersama harga Rp10.900 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kedua, barangnya juga amat jarang. Pun eksis tentu harganya sudah tinggi di kisaran Rp18 ribu sampai Rp18.500 untuk yang (beras) premium,” tutur Reynaldi kepeksis CNNIndonesia.com, Selasa (13/2).
Bahkan, Reynaldi menyebut harga yang melonjak tinggi itu memecahkan rekor di rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berdasarkan data IKAPPI, itu ialah harga beras tertinggi di era Jokowi.
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah serius memperhatikan kondisi beras di pasar tradisional.
“Maka ini yang harus Dilaksanakan pemerintah, hati-hati jika pasar tradisional stok berasnya tidak melimpah, tentu akan terganggu distribusi pangan penduduk yang eksis di pasar,” tandasnya.
Beras belakangan sulit ditemui di toko ritel modern. Kelangkaan terjadi di Sebanyak minimarket, semacam Alfamart hingga Indomaret.
Bahkan, minimarket di kawasan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat sama sekali tak lagi menjual beras bersama kemasan 5 kg. Pasokan beras di kawasan tersebut diklaim habis sudah hampir sebulan lamanya.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkap eksis rahasia di balik kelangkaan beras di toko ritel modern. Ia menuntut Bulog sudah menyuplai beras ke ritel modern lebih banyak 160 persen dibandingkan Januari 2023-Februari 2023.
“Banyak sekali amanat yang datang ke aku, kita taruh 1 ton, itu kan 1.000 kg. Kalau 5 kg (satu pak) berarti eksis 200 sak, masa tetapi berbobot setengah jam habis terjual?” ungkap Bayu keheranan saat mengecek stok beras SPHP di Ramayana Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2) kemarin.
[Gambas:Video CNN]
(skt/sfr)
Great)
